Inilah Surga Tersembunyi di Inhil dan Tempat Berkembang Biaknya Burung-Burung Migran


Loading...

INHIL, Medialokal.co - Terletak di pesisir Timur Sumatera, tepatnya di sebuah pulau yang bernama Pulau Basu, Kecamatan Kuala Indragiri / Concong, Kabupaten Indragiri Hilir, disitulah Danau Mablue berada. Danau yang terbentuk dari kubah gambut (peat dome) melalui proses alami pelapukan gambut di dalam cekungan kubah gambut selama ratusan tahun itu, membuat air Danau Mablue berwarna hitam alami (Natural Black Water Lakes).



Keunikan air yang berwarna hitam itu, tidak banyak keberadaanya di dunia. Satu yang diketahui, selain di Pulau Basu danau air hitam itu ada juga di rawa Florida, Amerika Serikat, dan kini telah dijadikan suaka margasatwa. Tapi dengan keunikan ini, Danau Mablue menjadi surga bagi tempat singgah dan berkembang biak burung-burung migran seperti Kedidi Kaki Merah (Tringaps), Kuntul Kecil (Egretta Gorzetta) dan Kuntul Besar (Egretta Alba).

Menurut catatan DLH Kabupaten Indragiri Hilir, 2016, kawasan hutan bakau primer disana mencapai luasan ±300 hektar dan hutan bakau sekunder ±2000 hektar. Sedangkan untuk hutan rawa gambut primer mencapai luasan ±200 hektar dan hutan rawa sekunder ±1.500 hektar.

Dengan kondisi hutannya yang masih alami itu, maka tak heran di kawasan Pulau Basu berbagai Flora dan Fauna langka serta dilindungi akan dapat kita jumpai disana. Sebut saja dari tumbuh-tumbuhan seperti Bakau-bakauan (Rhizophora Mucronata, Rhizophora Apiculata; Api-api (Avicennia Alba); Nibung, Pinang Merah (Cystostachys Lakka); Terentang (Camnosperma Auriculatum); serta ribuan species belukar, dan bahkan Kantor Semar atau Periuk Beruk (Nepenthes Gracilis) yaitu tumbuhan unik si pemakan seranga.

Untuk jenis satwa, khususnya jenis burung, jangan ditanya lagi. Pulau Basu merupakan surga bagi unggas-unggas langka seperti Bangau Tongtong, Ibis Kepala Hitam, Elang Bondol, dan Blekek Asia. Bahkan, Pulau ini merupakan tempat habitat alami dari species Bangau Putih Susu / Wilwo yang hanya tinggal kisaran 5.500 – 6000 ekor saja di dunia. Dan dipercaya, 10% dari jumlah itu, hidup dan berkembang biak di Pulau Basu.

Bagaimana, bagi anda pecinta petualangan tentu ini merupakan suatu tantangan untuk berkunjung ke pulau dengan luas 38.500 hektar itu. Untuk mengunjunginya, dari Kota Tembilahan anda dapat sampai kesana hanya dalam waktu 1-1.5 jam saja menggunakan speedboat. (*)








Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]